Jalanguru-logo Jalanguru-logo
Subscribe Now
JalanGurucomJalanGurucom
Font ResizerAa
Search
Follow US
Copyright © 2014-2023 Ruby Theme Ltd. All Rights Reserved.
JalanGurucom > Blog > Kimia > Ikatan Ion : Pengertian, Proses, Contoh, dan Sifat
Kimia

Ikatan Ion : Pengertian, Proses, Contoh, dan Sifat

gurusatu
By gurusatu
8 Min Read
IKATAN ION
SHARE

Ikatan ion adalah ikatan terbentuk jika terjadi transfer elektron antar atom-atom yang berikatan. Atom yang melepas elektron menjadi ion positif. Atom yang menerima elektron menjadi ion negatif.

Contents
  • Proses Ikatan ion Na+ dan Cl–
  • Sifat-Sifat ikatan ion adalah:
  • Energi Kisi Senyawa Ion
    • Kecenderungan energi kisi dalam tabel periodik
    • Siklus Born-Haber
  • Simpulan:

Muatan yang berlawanan ini menyebabkan ion-ion tersebut saling tarik menarik. Ikatan ion juga mempunyai sebutan lain yaitu ikatan elektrovalen.

Contohnya garam dapur atau natrium klorida (NaCl).

NaCl tersusun atas ion natrium (Na+) dan ion klor (Cl–) yang saling tarik menarik secara elektrostatik.

Proses Ikatan ion Na+ dan Cl–

Untuk mencapai konfigurasi elektron stabil, atom natrium memberikan satu elektronnya kepada atom klor. Sehingga atom natrium membentuk ion yang bermuatan positif, karena memiliki jumlah proton yang lebih banyak dibandingkan dengan elektronnya.

Sebaliknya, atom klor menerima satu elektron untuk membentuk konfigurasi elektron yang stabil. Akibatnya, atom klor membentuk ion yang bermuatan negatif. Karena memiliki jumlah proton yang lebih sedikit dibandingkan dengan elektronnya.

Jadi, masing- masing ion memiliki muatan yang berlawanan sehingga saling menarik satu sama lain membentuk senyawa natrium klorida.

Na (2 8 1)→ Na+ (2 8) + e
Cl (2 8 7) + e →Cl– (2 8 8)
Na + Cl →Na+ + Cl–→ NaCl

Gambar Proses pembentukan senyawa ion NaCl

Ikatan Ion NaCl
Proses Pembentukan Ikatan Ion NaCl

Ikatan ion hanya dapat terbentuk apabila unsur-unsur yang berikatan mempunyai perbedaan daya tarik elektron (keeelektronegatifan) cukup besar. Perbedaan keelektronegatifan yang besar ini memungkinkan terjadinya serah- terima elektron.

Sifat-Sifat ikatan ion adalah:

  1. Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polar
  2. Memiliki titik leleh yang tinggi
  3. Baik larutan maupun lelehannya bersifat elektrolit

Energi Kisi Senyawa Ion

Pada pembentukan ikatan ion dari dua atom maka perubahan energi yang terjadi dapat kamu perhitungkan dari energi ionisasi kation, afinitas elektron anion dan gaya tarik elektrostatik kedua ion yang berikatan. Kita dapat memprediksi unsur mana yang cenderung membentuk senyawa ion berdasarkan energi ionisasi dan afinitas electron.

Ukuran kuantitatif stabilitas setiap padatan ion adalah energi kisinya. Energi kisi merupakan energi yang dibutuhkan untuk memisahkan 1 mol senyawa ion padat menjadi ionnya dalam fase gas. Energi kisi menunjukkan kekuatan interaksi ionik, yang mempengaruhi titik lebur, kekerasan, kelarutan, dan sifat lainnya.

  • Baca Juga: Cara memberikan nama senyawa kimia

Kecenderungan energi kisi dalam tabel periodik

Karena energi kisi adalah hasil dari interaksi elektrostatik di antara ion, maka jika kamu memperkirakan besarnya tergantung pada beberapa faktor, yaitu ukuran ion, muatan ion, dan susunan ion dalam padatan. Kecenderungan energi kisi dapat kamu tinjau dari efek ukuran dan muatan ionik:

Pengaruh ukuran ion.

Coba perhatikan kecendrungan dalam satu golongan dalam tabel periodik, jari-jari ion meningkat. Oleh karena itu, energi elektrostatik antara kation dan anion berkurang karena jarak interion lebih besar.

Gambar berikut menunjukkan ilustrasi ukuran ikatan ion yang berhubungan dengan jarak ikatan yang akan berpengaruh pada kekuatan ikatan dan energi kisi.

Gambar. Ilustrasi ukuran ion Na+, K +, dan jarak antara ion pada NaCl dan KCl

Pengaruh muatan ion.

Ketika kita memperhatikan ikatan ion yang terjadi antara litium fluorida dengan magnesium oksida, kita menemukan kation dengan jari-jari yang hampir sama (Li+= 76 pm dan Mg2+= 72 pm) dan anion dengan jari-jari yang hampir sama (F–=133 pm dan O2-= 140 pm).

Dengan demikian, satu-satunya perbedaan yang signifikan adalah muatan ion. LiF berisi ion Li+ dan F– yang bermuatan tunggal, sedangkan MgO mengandung ion Mg2+ dan O2- yang bermuatan ganda. Perbedaan energi kisi mereka sangat mencolok (Brady, 2012).

Energi kisi MgO yang sangat besar mengimbangi energi yang diperlukan untuk membentuk ion Mg2+ dan O2. Faktanya, energi kisi adalah alasan adanya senyawa dengan 2 kation dan 2 anion.

Baca artikel lainnya:

  • Konfigurasi Elektron Kation dan Anion
  • Perkembangan Teori Atom

Siklus Born-Haber

Energi kisi dapat kita tentukan secara tidak langsung, yaitu dengan mengasumsikan bahwa pembentukan senyawa ikatan ion terjadi dalam serangkaian langkah.

Prosedur ini, dikenal sebagai siklus Born-Haber. Yang mana menghubungkan energi kisi senyawa ion dengan energi ionisasi, afinitas elektron, dan sifat-sifat atom dan molekul lainnya. Berdasarkan pada hukum Hess. Sedangkan Max Born dan Fritz Haber telah kembangkan.

Siklus Born-Haber mendefinisikan berbagai langkah yang mendahului pembentukan padatan ion.

Contoh reaksi pembentukan antara litium dan florin:

Li(s) + 1/2F2(g) → LiF(s) ∆Hf0 = 2594 kJ/mol

Pembentukan LiF dari unsur-unsurnya dapat melalui lima langkah terpisah. dengan aplikasi hukum Hess.

  • Konversi litium padat menjadi uap litium (sublimasi):

Li(s) → Li(g) ∆H0 = 155.2kJ/mol

Energi sublimasi untuk lithium adalah 155,2 kJ / mol.

  • Pisahkan 1/2 mol gas F2 menjadi atom F gas yang terpisah:

Energi yang dibutuhkan untuk memutus ikatan ion dalam 1 mol molekul F2 adalah 150,6 kJ. Di sini kita mematahkan ikatan menjadi setengah mol F2, jadi perubahan entalpi adalah 150,6 / 2, atau 75,3, kJ.

  • Ionisasi 1 mol atom Li gas

Li(g)→ Li⁺(g)+ eˉ ∆H0 = 520kJ/mol

Proses ini sesuai dengan ionisasi lithium pertama.

  • Tambahkan 1 mol elektron ke 1 mol atom F gas.

F(g) + eˉ→Fˉ(g)∆H0 = -328kJ/mol

  • Gabungkan 1 mol Li gas dan 1 mol F2 untuk membentuk 1 mol LiF padat:

Li⁺(g) +Fˉ(g)→ LiF(s) ∆H0 = ? kJ/mol

Kebalikan dari langkah 5,

e + LiF (s)→Li+(g) + F 2(g)

Meskipun kita tidak dapat menentukan ΔH°5 langsung, kita dapat menghitung nilainya dengan prosedur berikut.

Li(s)→ Li(g)∆H0 = 155.2kJ/mol

F2(g) → F(g) ∆H02 = 75.3kJ/mol

Li(g) → Li⁺(g)+ eˉ ∆H03= 520kJ/mol

F(g) + eˉ → Fˉ(g) ∆H04= -328kJ/mol

Li⁺(g) +Fˉ(g)→ LiF (s) ∆H0 = ? kJ/mol

Li(s) + F2(g) → LiF (s) ∆H0keseluruhan =-594.1 kJ/mol

Berdasarkan hukum Hess dapat kita simpulkan

∆H0keseluruhan = ∆H01 + ∆H02 +∆H03 +∆H04 +∆H05

atau

-594.1 kJ/mol=155.2kJ/mol + 75.3kJ/mol + 520kJ/mol – 328kJ/mol+ ∆H0

Sehingga: ∆H05 = 1017kJ/mol

Perlu diingat bahwa energi kisi selalu merupakan jumlah yang positif karena pemisahan ion dalam padatan menjadi ion dalam fase gas, oleh hukum Coulomb prosesnya endotermik. Maka, semakin besar energi kisi, semakin mantap benda padat dan semakin erat ikatan antar ion.

Simpulan:

  • Ikatan ion terjadi ketika atom logam mentransfer elektron ke atom non logam, dan ion yang dihasilkan menarik masing-masing atom lainnya dan membentuk padatan ionik. Simbol titik elektron Lewis dari atom menggambarkan jumlah elektron valensi untuk unsur golongan utama.
  • Kelompok unsur utama cenderung mencapai kestabilan kulit terluar (baik delapan atau dua) dengan membentuk ion sehingga konfigurasi elektron terluarnya sama dengan salah satu unsur gas mulia terdekat.
TAGGED:ikatan ionKimia Kelas X

Daftar untuk Newsletter Harian

Ikuti terus! Dapatkan berita terkini langsung ke kotak masuk Anda.
Dengan mendaftar, Anda menyetujui Ketentuan Penggunaan kami dan menyetujui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.
Share This Article
Facebook Copy Link Print
Previous Article METODE ILMIAH DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja di Laboratorium
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular
Potensi Kemaritiman Indonesia
Potensi Kemaritiman Indonesia Sebagai Poros Dunia
Pelestarian - konservasi flora dan fauna
8+ Upaya Konservasi Flora dan Fauna Indonesia
Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber Daya Alam (SDA): Pengertian, Contoh, Jenis, Cara Melestarikan
Letak Geografis, Geologis, dan Astronomis Indonesia
Letak Geografis Indonesia: Geologis, dan Astronomis
Luas, Batas, Bentuk Wilayah Indonesia
Luas Indonesia: Batas Wilayah Darat, Laut, Udara

You Might Also Like

Struktur Lewis dan Muatan Formal
Kimia

Struktur Lewis dan Muatan Formal

7 Min Read
Isotop, isobar, isoton, dan isoelektron
Kimia

Isotop, Isobar, Isoton, dan Contoh Isoelektron

4 Min Read
Penamaan Senyawa Kimia
Kimia

Penamaan Senyawa Kimia

8 Min Read
ilmu kimia
Kimia

Ilmu Kimia : Hakekat dan Peranan

6 Min Read

Selalu Tahu yang Terbaru

Ingin selalu update dengan konten kami? Yuk, berlangganan! Kami janji tidak akan membanjiri email Anda.
Jalanguru-logo Jalanguru-logo

Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka Siap Pakai & Download Instan!
Dapatkan modul ajar, ATP,PROTA, PROSEM, KKTP, dan asesmen lengkap untuk semua fase. Hemat waktu, langsung praktik!

Download Perangkat Ajar Sekarang!

Optimalkan Perangkat Ajar Anda dengan Partner Tepercaya.
Request
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?